Atletico Madrid Tersingkir Dari Piala Dunia Antarklub!
Atletico Madrid harus menelan pil pahit usai tersingkir dari Piala Dunia Antarklub meski berhasil menang tipis 1-0 atas Botafogo di laga terakhir fase grup. Kemenangan itu tak cukup mengantarkan Los Rojiblancos ke babak 16 besar karena kalah selisih gol dari pesaing di grup.
Hasil ini menjadi pukulan telak bagi tim asuhan Diego Simeone yang sebelumnya diunggulkan melaju jauh di turnamen bergengsi ini. Antoine Griezmann, sang pencetak gol semata wayang, mengakui bahwa timnya harus melakukan evaluasi mendalam.
"Kami harus melihat ke dalam diri sendiri, mengakui bahwa ada momen di mana kami tidak berada di level yang diharapkan," ujar Griezmann. Komentar ini menandakan kekecewaan sekaligus keinginan untuk berbenah di sisa musim.
Kegagalan di Piala Dunia Antarklub ini menambah daftar kekecewaan Atletico Madrid musim ini. Sebelumnya, mereka tersingkir secara kontroversial dari Liga Champions usai kalah dari Real Madrid. Di kompetisi domestik pun, penampilan Atletico masih jauh dari konsisten. Harapan meraih trofi internasional pun harus dikubur lebih awal.
Sorotan untuk Performa dan Keputusan Wasit
Meski mengakui kesalahan internal, sejumlah pihak di kubu Atletico turut menyoroti keputusan wasit dalam laga kontra Botafogo. Giuliano Simeone, putra sang pelatih Diego Simeone, secara terbuka mengkritik wasit yang dianggap gagal memberikan dua penalti untuk timnya. "Saya belum pernah melihat keputusan seburuk ini. Rasanya semua melawan kami," ujar Giuliano.
Namun faktor wasit bukanlah alasan utama tersingkirnya Atletico. Kekalahan telak 0-4 dari Paris Saint-Germain menjadi penyebab utama buruknya selisih gol mereka. Kekalahan besar ini menyoroti kesenjangan kualitas yang masih ada antara Atletico dan klub-klub elite Eropa lainnya. Selain itu, performa tidak stabil di La Liga serta kegagalan di Copa del Rey turut memperkuat fakta bahwa skuad Atletico membutuhkan perombakan besar.
Walau begitu, beberapa pemain seperti Marcos Llorente tetap memancarkan optimisme. "Kami akan terus menjadi pengganggu klub-klub besar Eropa," tegasnya. Namun tanpa perubahan signifikan, slogan tersebut dikhawatirkan hanya akan menjadi retorika belaka.
Masa Depan Diego Simeone dan Tuntutan Perubahan
Kegagalan ini membuat masa depan Diego Simeone mulai dipertanyakan. Meski telah mencatat sejarah panjang bersama Atletico termasuk dua gelar La Liga dan dua kali mencapai final Liga Championsâpuasa gelar dalam empat tahun terakhir menjadi tekanan tersendiri. Kabar di media Spanyol menyebutkan nama Filipe Luis, eks pemain Atletico yang kini melatih Flamengo, sebagai salah satu kandidat pengganti.
Namun pergantian pelatih bukan solusi instan jika manajemen klub tak memperbaiki struktur tim. Simeone sendiri mengakui timnya harus lebih keras bekerja. "Enam poin dari tiga laga tak cukup," katanya. Jika tidak ada evaluasi total, Atletico berisiko makin tertinggal dari rival Spanyol dan Eropa.
Meski musim ini mengecewakan, Atletico masih punya pondasi kuat lewat pemain seperti Griezmann dan Jan Oblak. Keduanya diharapkan menjadi figur sentral dalam proses regenerasi. Namun tanpa suntikan pemain baru dan pembenahan taktik, kebangkitan Atletico hanya akan menjadi wacana.
Ikuti Perkembangan Atletico Madrid di ShotsGoal!
Pantau terus berita terkini, rumor transfer, hingga analisis performa Atletico Madrid hanya di ShotsGoal! Klik sekarang dan jangan lewatkan informasi terbaru seputar Los Rojiblancos di panggung sepak bola Eropa.