Enzo Maresca Kritik Penyelenggaraan Piala Dunia Antarklub 2025 Di AS
Manajer Chelsea, Enzo Maresca, melontarkan kritik tajam terhadap penyelenggaraan Piala Dunia Antarklub 2025 di Amerika Serikat. Hal ini dipicu oleh penundaan dua jam dalam laga babak 16 besar antara Chelsea dan Benfica akibat cuaca ekstrem di Charlotte.
Dalam konferensi pers usai pertandingan, Maresca menyebut penundaan tersebut sebagai "lelucon" dan mempertanyakan kesiapan AS menjadi tuan rumah turnamen besar. "Ini bukan sepak bola," tegas Maresca.
Ia mengaku frustrasi karena pertandingan yang seharusnya berjalan lancar justru terganggu oleh kondisi cuaca yang tidak menentu. Ia juga menyebut bahwa ini bukan kali pertama penundaan terjadi. "Kalau sudah tujuh atau delapan pertandingan tertunda karena alasan serupa, berarti ada yang salah dengan lokasi turnamen," ujar pelatih asal Italia itu.
Maresca membandingkan turnamen ini dengan ajang internasional lainnya seperti Piala Dunia dan Liga Champions Eropa, di mana penundaan karena cuaca sangat jarang terjadi. Ia menilai bahwa kontinuitas dan profesionalisme pertandingan terganggu, dan itu berdampak pada konsentrasi serta performa tim.
Pertandingan Berlangsung hingga Tengah Malam
Laga Chelsea kontra Benfica menjadi salah satu pertandingan paling kacau di turnamen ini. Pertandingan dimulai pukul 21.00 waktu setempat dan dihentikan pada menit ke-85 karena badai petir. Setelah tertunda selama dua jam, pertandingan kembali dilanjutkan dan baru berakhir pukul 01.39 dini hari.
Chelsea awalnya unggul lewat gol Reece James, namun Benfica berhasil menyamakan kedudukan lewat penalti Angel Di MarÃa pada menit ke-95. Di babak perpanjangan waktu, The Blues akhirnya mengunci kemenangan dengan tiga gol tambahan dari Christopher Nkunku, Pedro Neto, dan Kiernan Dewsbury-Hall.
Meski menang 4-1, Chelsea tidak bisa merayakan kemenangan secara utuh karena kondisi pertandingan yang dianggap tidak ideal. Gianluca Prestianni dari Benfica juga menerima kartu merah di tengah kekacauan pertandingan.
"Ritme permainan benar-benar rusak. Pemain harus menunggu dua jam di ruang ganti. Mereka bahkan makan, berbicara dengan keluarga, dan melakukan pemanasan ulang berkali-kali," ujar Maresca dengan nada kecewa.
Cuaca Ekstrem Jadi Ancaman Serius
Piala Dunia Antarklub 2025 mencatat setidaknya tujuh pertandingan yang mengalami penundaan akibat cuaca buruk, termasuk hujan deras, badai petir, dan suhu panas ekstrem. Hal ini menimbulkan kekhawatiran serius terkait kesiapan Amerika Serikat sebagai tuan rumah.
Arsene Wenger, Kepala Pengembangan Global FIFA, mengakui bahwa penundaan memang tidak ideal, namun keselamatan pemain dan ofisial menjadi prioritas utama. "Kami terus mengevaluasi semua aspek teknis dari turnamen ini," ujarnya dalam pernyataan resmi FIFA.
Meskipun beberapa stadion seperti Mercedes-Benz Stadium di Atlanta memiliki atap tertutup, mayoritas venue lainnya masih terbuka dan rentan terhadap cuaca. Beberapa pihak mulai mengusulkan agar FIFA mempertimbangkan jadwal musim dingin, seperti yang diterapkan di Piala Dunia Qatar 2022. Namun hal ini juga menghadapi tantangan tersendiri karena suhu dingin ekstrem di wilayah AS dan Kanada.
Evaluasi Serius Dibutuhkan FIFA
Kritik dari Maresca mencerminkan keresahan banyak pelatih dan pemain yang terlibat dalam turnamen ini. Jika cuaca terus menjadi penghambat, FIFA perlu mengevaluasi ulang lokasi, infrastruktur, hingga jadwal pertandingan untuk edisi mendatang.
Pertandingan sepak bola di level internasional menuntut standar tinggi dalam hal kenyamanan, keamanan, dan profesionalisme. Jika elemen-elemen dasar ini terganggu, bukan tidak mungkin kepercayaan publik dan klub-klub besar terhadap turnamen akan menurun.
Ikuti terus kabar terkini dari Piala Dunia Antarklub dan komentar eksklusif dari para tokoh sepak bola dunia hanya di ShotsGoal, sumber utama berita sepak bola nasional dan internasional!