Pep Guardiola Tanggapi Kritik Jurgenn Klopp Soal Piala Dunia Antarklub!
Manchester City baru saja menyelesaikan partisipasi perdananya di Piala Dunia Antarklub FIFA dengan format baru yang diperluas. Meski tampil impresif di fase grup dengan menumbangkan Wydad AC, Al Ain, dan Juventus, langkah pasukan Pep Guardiola harus terhenti di babak 16 besar usai takluk 3-4 dari Al Hilal dalam laga dramatis yang berlangsung hingga perpanjangan waktu.
Kekalahan ini membawa City pada jeda kompetisi selama enam minggu sebelum kembali ke Liga Primer Inggris. Namun, keikutsertaan mereka dalam turnamen ini menuai beragam reaksi, termasuk kritik keras dari manajer Liverpool, Jurgen Klopp.
Ia menyebut Piala Dunia Antarklub sebagai "ide terburuk" dalam sepak bola modern, karena memperburuk jadwal padat dan mengganggu proses pemulihan fisik serta mental para pemain.
Guardiola Menanggapi Kritik Klopp
Pep Guardiola tak tinggal diam menanggapi pernyataan tersebut. Meski menghormati pandangan rival lamanya itu, ia menegaskan bahwa manajer klub tidak memiliki kekuasaan untuk mengatur atau mengubah struktur kompetisi yang telah dirancang oleh FIFA, UEFA, dan otoritas sepak bola nasional.
"Saya memahami argumen Jurgen, dan jika berada di posisinya, saya mungkin akan mengatakan hal yang sama," ujar Guardiola kepada awak media. "Namun, kami semua bekerja di bawah sistem dan jadwal yang sudah ditetapkan. Kami bukan pembuat keputusan, tugas kami adalah beradaptasi dan melakukan yang terbaik dengan apa yang ada."
Ia menambahkan bahwa meskipun tuntutan jadwal semakin berat, ada rasa bangga tersendiri bisa tampil di ajang bergengsi seperti Piala Dunia Antarklub. "Begitu kami berada di sini, kami ingin memberikan yang terbaik. Ini bukan hanya soal trofi, tapi juga tentang pencapaian kolektif dan sejarah klub," jelasnya.
Tantangan, Ambisi, dan Fokus Menatap Musim Baru
Guardiola tak menampik bahwa format baru turnamen ini memiliki banyak tantangan. Ia berharap ada evaluasi ke depan demi kebaikan semua pihak, terutama untuk menjaga kebugaran pemain. âTentu saya ingin waktu dua bulan penuh untuk persiapan musim baru, tapi realitanya tidak demikian. Semua tim besar menghadapi hal yang sama,â imbuhnya.
Meski gugur lebih awal, Guardiola menganggap partisipasi Manchester City sebagai bukti dari kerja keras tim selama bertahun-tahun. "Kami pantas berada di sini. Banyak klub ingin ikut serta, tapi tidak semua punya kesempatan itu. Maka dari itu, kami tetap merasa bangga," tegasnya.
Setelah tersingkir, skuad City akan menikmati masa rehat selama beberapa pekan sebelum kembali menjalani latihan pramusim. Mereka dijadwalkan memulai latihan empat minggu sebelum laga pembuka Liga Primer musim 2024/2025, di mana mereka akan menghadapi Wolverhampton Wanderers di Molineux Stadium.
Laga ini juga akan menjadi momen reuni dengan bek muda Rayan Ait-Nouri yang didatangkan dari Wolves pada bursa transfer musim panas. Guardiola berharap dengan waktu istirahat yang cukup, anak asuhnya bisa kembali dalam kondisi prima dan tampil kompetitif sejak awal musim.
"Kami akan gunakan waktu jeda ini sebaik mungkin, untuk memulihkan energi dan menyusun strategi baru. Musim yang panjang menanti, dan kami siap menghadapinya dengan semangat baru," tutup Guardiola.
Ingin tahu lebih banyak kabar terbaru soal Manchester City, komentar pelatih, hingga rumor transfer terpanas? Kunjungi ShotsGoal sekarang juga dan dapatkan update eksklusif setiap hari!